komunikasi satu arah

Ketahui Dampak Buruk Akibat Komunikasi Satu Arah dalam Pernikahan  

Posted on

 ISISLIDalam sebuah pernikahan, komunikasi menjadi 90% kunci keharmonisan. Banyak diantara pasangan yang berakhir kandas hanya karena kurangnya komunikasi. Usahakan jangan sampai terjadi komunikasi satu arah dalam pernikahan yang justru bisa memiliki dampak buruk.

Komunikasi yang baik seharusnya berjalan dua arah, artinya berasal dari dua orang atau dua pihak. Jika hanya satu arah saja yang dilibatkan, sedangkan pihak lainnya berstatus sebagai penerima informasi, bisa berakibat fatal dan sangat tidak cocok untuk diterapkan dalam berumah tangga.

Mengapa? Alasan adalah karena komunikasi satu arah bisa memperuncing konflik dan menyebabkan satu pihak merasa tertekan, sementara pihak lainnya merasa dominan. Tak hanya itu saja, lantas konflik atau dampak komunikasi satu arah dalam pernikahan? Simak beberapa informasinya berikut ini dengan baik :

1. Hancurnya Hubungan Timbal Balik

Prinsip utama dari sebuah komunikasi satu arah adalah salah satu pihak hanya ingin didengarkan dan dimengerti, tanpa pernah memikirkan perasaan pasangannya. Akibatnya, komunikasi tidak berjalan dengan baik dan tidak ada timbal balik antara kedua belah pihak.

Dalam berumah tangga, komunikasi seperti ini tidak memberikan kepuasan apapun. Ini karena pihak yang hanya sebagai penerima, tidak memiliki kesempatan untuk memberikan pendapat terhadap pemikiran atau pendapat pasangannya.

Lagi-lagi, hubungan bisa terasa hambar dan menyiksa oleh salah satu pihak. Ditambah jika komunikasi satu arah terus menerus terjadi dan tidak diperbaiki.

 

2. Timbulnya Kesalahpahaman

Kedua, salah satu penyebab konflik dalam hubungan yaitu adanya kesalahpahaman di antara pasangan. Nah, komunikasi satu arah tersebut bisa menyebabkan komunikasi antara pasangan suami istri justru bisa menimbulkan kesalahpahaman lho. Timbullah konflik baru dalam hubungan.

Semua hal ini bisa terjadi, karena salah satu pihak akan terus menyampaikan pendapat tanpa mempedulikan pendapat pihak lain, sedangkan pihak lain juga hanya mau menerima pendapat tanpa bisa mengutarakan pendapatnya sendiri.

Apabila ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin komunikasi satu arah bisa menjadi bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu dan mengancam kelanggengan hubungan rumah tangga.

 

3. Hubungan Hanya Didominasi Oleh Satu Pihak Saja

Dampak buruk selanjutnya dari komunikasi satu arah dalam pernikahan ialah salah satu pihak akan mendominasi dalam rumah tangga. Ya, hal itu membuat pihak yang didominasi merasa tidak percaya diri dan selalu bergantung pada pasangannya.

Jika dibiarkan terus-menerus, bisa membuatnya sulit berkomunikasi dengan orang lain. Karena tidak terbiasa untuk mengutarakan pendapat, sebab membuatnya takut pendapatnya tidak diterima orang lain.

Jadi, pengalaman didominasi oleh pasangan akibat komunikasi satu arah dapat meninggalkan trauma ketika berhubungan dengan orang baru.

 

4. Salah Satu Pihak Merasa Direndahkan

Pihak yang selalu menyampaikan pesan biasanya tidak mau menerima kritik dari orang lain dan egois. Membuat pihak yang hanya menjadi penerima dan tak pernah bisa mengutarakan pendapat, yang otomatis secara tidak langsung merasa direndahkan.

Pada pihak yang merasa direndahkan oleh pasangannya ini akan selalu merasa tidak pernah melakukan hal terbaik. Apabila terus-menerus terjadi, bukan tidak mungkin hal itu bisa merusak harga diri salah satu pasangan dan membuatnya merasa tidak percaya diri.

 

5. Merasa Kesepian Walaupun Sudah Menikah

Banyak diantara pasangan yang sering mengalami kesepian meskipun sudah menikah. Kesibukan satu sama lain juga bisa memicu komunikasi berkurang. Biasanya jika sudah begini, hubungan yang awalnya manis akan berubah menjadi hambar.

Perlu diketahui kesepian adalah perasaan tidak terhubung, terisolasi, dan terlepas dari orang lain. Didalam sebuah hubungan, merasa kesepian misalnya adalah ketika kamu berada di ruangan yang sama dengan pasangan, tetapi tetap merasa sendirian.

Sehingga hal ini bisa terjadi akibat dari komunikasi satu arah. Sebab tidak pernah diajak berkomunikasi, otomatis membuat salah satu pihak jadi merasa kesepian dan sendirian.

 

6. Risiko terjadinya perceraian meningkat

Kata siapa perceraian hanya dilandaskan faktor ekonomi saja? Justru kurangnya komunikasi lah yang menjadi penyebab utamanya lho. Tak ada pasangan yang menginginkan perceraian didunia ini. Namun, jangan salah dampak terburuk dari komunikasi satu arah dalam pernikahan adalah risiko terjadinya perceraian. Pihak yang tidak dapat menyampaikan pendapatnya akan merasa tersiksa dan menyimpan amarah dalam waktu cukup lama. Amarah itulah yang bisa membahayakan kelanjutan hubungan rumah tangga.

Faktanya komunikasi satu arah bukan jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik dalam rumah tangga. Hanya akan membuat salah satu pihak mendominasi hubungan, sedangkan pihak lainnya menjadi korban dan tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal, setiap masalah harus diselesaikan berdua dan pasangan suami istri sama-sama memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya bukan?

 

7. Menimbulkan Konflik Berkepanjangan

Memang benar, mungkin saat ini belum sampai pada tahap perceraian karena masih bisa saling mengerti. Akan tetapi komunikasi satu pihak pasti akan menimbulkan konflik berkepanjangan dalam rumah tangga lho.

Tak lain karena tentu saja akan membuat salah satu pihak merasa tidak adil, sehingga hal ini akan menimbulkan konflik didalam pernikahan. Juga bisa menyebabkan pernikahan menjadi tidak harmonis, sebab dalam pernikahan itu seharusnya kedua pihak yang harus berperan aktif, supaya dalam setiap mengambil sebuah keputusan bisa seimbang. (redaksi: bettingan )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *